Minggu, 22 November 2009

Mengenal Car Power Amplifier


Jenis - jenis Power amplifier berdasarkan kelas

1.Class AB, A, B :

Amp kelas ini memakai sedikitnya 1 transistor per rail per channelAmp 2 channel akan memakai sedikitnya 4 output transistor, tapi dapat juga ditambah jumlahnya supaya terdapat peningkatan signifikan pada dayanya.Dua transistor pada 1 channel akan bekerja on dan off,mengirim nilai variabel dari voltage sinyal + dan - ke speaker output terminal +.Terminal - dari speaker terminal tersambung pada ground.Kapan dan berapa sering transistor menyala akan menentukan kelas dari amp tersebut apakah kelas A, AB atau B.Transistor power kelas A selalu menyala oleh arus yang mengalir, suara memang lebih baik dibanding kelas AB atau B, tapi akan lebih cepat menjadi panas ,karena tidak efisien. Banyak energi yang terbuang karena berubah menjadi panas.

Class B: hanya 1 dari transistor tersebut yang menyala dalam satu waktu.Class B efisien, hanya mungkin suara nya agak kurang bila dibanding dengan Class A dan AB.Penjelasan ini menerangkan mengapa lebih banyak dipakai kelas AB di car audio, efisien dan bersuara cukup baik.
2.Class G:
Cara kerja power ini mirip dengan kelas AB, hanya ada suatu cara yang membuat amp ini menjadi lebih efisien, Amp ini mempunyai lebih dari 1 rail + dan - yang satu lebih tinggi nilainya. Ada merk tertentu yang memakai + dan - sebesar 25 volt untuk level rendah. Dan bila tidak diperlukan, amp ini bekerja hanya pada 25 V, tapi seiring dengan bertambahnya signal level,amp ini dengan lembut berpindah pada rail yang lebih tinggi misal 50 volts.Kesimpulannya, suara dari amp kelas G ini sama baiknya dengan class AB tapi jauh lebih efisien.

3.Class D:
Amp pada kelas ini tidak menggunakan alat output secara analog untuk merubah voltage naik atau turun. Amp ini menggunakan Mosfet ,yang seperti transistor,tapi bedanya memakai siklus on dan off nya yang sangat cepat, dibanding dengan pada kelas AB yang merubah naik atau turun. Siklus seberapa sering on versus off akan menentukan berapa besar output dari power ini.Biasa power Class D ini ditujukan sebagai power untuk Subwoofer.Kita ibaratkan seperti saklar on/off untuk menyalakan lampu (D)dan saklar dimmer untuk meredupkan lampu(AB).Amplifier Class D sangat efisien tetapi sangat terbatas untuk frequency response nya, serta tingkat distorsinya lebih besar dari kelas AB.

4.Vacuum Tube Amps. (Amplifier tabung)
Power Amplifier ini menggunakan pendahulu dari transistor ,yaitu tabung hampa, udara dengan katoda dan anoda yang berfungsi mengalirkan elektron.Cara kerjanya adalah dengan memakai transformator dengan memasukkan tegangan tinggi dan kemudian dirubah kembali menjadi tegangan rendah dengan arus yang dapat menggerakkan speaker.Tapi banyak menjadi perdebatan karena banyak audiophile yang berpendapat bahwa power ini suaranya lebih baik dari power transistor.

Cara pasang amplifier mobil sendiri

Setelah kita mengenal power secara umum selanjutnya kita masuk ke teknik instalasi.

1.Seperti yang kita ketahui bahwa power amplifier menghasilkan panas, dan udara panas mengalir keatas, umur power dapat menjadi pendek bila terjadi overheat dalam jangka waktu yang lama.
Maka cara pemasangan yang benar adalah vertikal atau horizontal dengan muka heatsink tidak terhalang oleh apapun.
Tidak disarankan untuk menginstall power dengan heatsink menghadap kebawah.Bila impedansi speaker yang dipakai rendah, misal 2 ohm atau kurang, atau memakai tutup dari akrilik untuk cosmetic use, disarankan memakai exhaust fan sebagai pendingin tambahan.
Carilah tempat dengan clearance yang sesuai, karena power dimensi nya harus ditambah dengan perkabelan, tempatkan power agar kabel2 tidak terganggu dan terlipat.

2.Tariklah kabel power DC + dari accu positive, pasanglah sekring dengan jarak max 40 cm dari kepala accu, pasang terminal dengan ketat, berilah pelindung memakai heatshrink, dan pasanglah pula pelindung kabel yang berupa selang, untuk menghindari tergeseknya kabel tersebut di dalam engine compartement.Masukkan kabel tersebut melalui grommet karet pada firewall, dan periksa apakah terjadi kebocoran.

3.Bukalah karpet dasar pada mobil anda, kemudian jalankan kabel DC + beserta kabel remote turn on/off, hindari bagian besi yang tajam pada mobil anda.dan sedapat munggkin jauhkan kabel ini dari ECU dan harnessnya.

4.Masukkan kabel RCA dan atur agar jaraknya sejauh mungkin dengan kabel speaker, kabel DC + dan wiring standar mobil. Bila berdekatan akan dapat menimbulkan alternator whine/noise, karena kabel RCA ini rentan induksi karena kabel yang berarus besar.

5.Tarik pula kabel speaker, dengan memperhatikan pula point2 diatas, terakhir, kencangkan kabel kabel tersebut dengan tie wrap dan duct tape.
Pasangkan lagi karpet dasar seperti semula.

6.Carilah titik ground, carilah titik yang paling dekat dengan chassis, bila memungkinkan atur jarak agar panjang kabel ground tidak melebihi 40 cm.Periksa pula apakah titik ground yang anda pilih beda potensialnya paling besar dengan ground. Dan patut diperhatikan bahwa besar kabel ground harus sama dengan kabel DC + nya.

7.Periksalah semua sambungan kabel, dan periksa kembali polaritas.Bila semua sudah sesuai, pasangkan kabel RCA.

8.Atur gain power ke posisi paling minimal, kemudian nyalakan HU dan atur volume sampai dengan 75 persen dari volume max. Kemudian atur gain power supaya terjadi kompromi antara noise, dan sinyal musik.Langkah ini sangat penting dalam penyetelan gain secara sederhana. Dinamakan Gain Matching. Maksudnya agar supaya terjadi keseimbangan antara sinyal output dan input

l
Struktur Power Amplifier:

Struktur dari power Amplifier ini biasanya terdiri dari:

1.Heat Sink ( casing)
Fungsi dari Heat Sink ini adalah untuk menyerap dan membuang panas yang dihasilkan oleh transistor. Bahan pembuat dari heat sink ini umumnya adalah aluminium cor atau kadang2 digunakan pula tembaga.

2. DC Connector Terminals section.
Pada sebagian besar Amplifier terdapat beberapa terminal untuk menyambung power input yaitu DC (+) konstan langsung dari terminal (+) ( positive dari Accu),
Ground or Negative (-) yang biasanya disambungkan dengan chassis mobil.
Remote turn on/off berfungsi sebagai kabel kontrol untuk mematikan dan menyalakan power, yang dikontrol dari Head Unit.

3.RCA or High Level terminal Input.
Fungsi dari terminal ini adalah sebagai penghantar sinyal audio dari Head Unit ke Amplifier. Biasanya melalui kabel interconnect atau RCA. Kualitas dari kabel ini sangat penting, karena kabel yang baik dapat menghantarkan sinyal suara dengan baik, sebaliknya kabel yang kurang baik akan merusak suara juga.
High Input speaker terminal dipergunakan apabila tidak terdapat output RCA ( low level ) pada HU anda. Ada pula terminal khusus seperti pada product satu merk amplifiers yang memakai connector Symbilink, untuk memudahkan kita dalam menyetel power tersebut dengan memakai PC atau notebook.

4.Speaker Output Connector.
Terminal ini adalah sebagai terminal keluarnya sinyal yang telah diperkuat. Biasanya terdiri dari terminal dengan tanda plus (+) dan minus (-) . Ada pula petunjuk khusus untuk membuat power bekerja dengan kondisi mono (bridged).

5.Crossover section.
Banyak power amplifier dewasa ini telah diperlengkapi dengan crossover aktif. Jadi amp tersebut dapat dipergunakan denagn beberapa konfigurasi, untuk amplifier subwoofer (LPF) ,full range ( filter/tapis tidak dipergunakan) dan untuk midbass( HPF).

6.Gain section
Fungsi dari gain tersebut adalah mengatur agar sinyal yang masuk sesuai dengan input sensitivity dari Power Amplifier tersebut.Biasanya range sensitivity dari power amp sewasa ini adalah dari 2 -5 volts.Biasa disebut juga dengan Output sensitivity.

7.Fuse
Amplifier yang baik harus diperlengkapi dengan sekring, sekring ini dapat berupa AGU fuse, atau bentuk sekring lainnya.Ampere sekring disesuaikan dengan daya max yang dapat dikeluarkan.

1 komentar:

  1. thanx gan bwt infonya,,,

    ane lagi belajar dikit2 ni tentang audio video tapi mau ane pasang ke motor...

    thanx bgt gan...

    :)

    BalasHapus