Sabtu, 21 November 2009

Mengenal Head Unit

Head Unit
Sebuah head unit berfungsi sebagai sumber suara dalam sistem audio. Tentu saja pasokan listrik yang masuk harus bersih dan konstan untuk menjamin kualitas suara yang dihasilkan. Sebagai media pemutar, daya yang dibutuhkan maksimum hanya 5 Ampere atau sekitar 60 Watt.

Tentu saja konsumsi tersebut belum termasuk konsumsi power amplifier yang terintegrasi. Dengan spesifikasi 4 x 25 Watt, konsumsi yang dibutuhkan head unit ini bisa melonjak menjadi 10 Ampere.

Memilih head unit memang tak semudah membalikkan telapak tangan
Selain kebutuhan yang ingin terpenuhi, ketersediaan dana serta kualitas suara yang ingin dihasilkan pun menjadi
bahan pertimbangan

Tentukan dulu sistem audio seperti apa yang dibutuhkan
Apakah sekedar mendengarkan lagu atau hingga car entertainment
Bila sekedar mampu mendendangkan lagu, head unit single din sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan
Tetapi jika car entertainment yang dikejar, maka opsi penggantian ke double din wajib hukumnya

Jika menggunakan produk asal Taiwan maka musti ditunjang Power yang bagus, supaya aliran suara ke sub woofer , speaker dan tweeter mampu diatur dengan baik
Biasanya merek Cina belum ada pengaturan suara yang bagus

Bila ingin membangun sebuah sistem audio bertema car entertainment, head unit double din menjadi piranti wajib.
Pada sistem seperti ini biasanya konsumen ingin di mobilnya bisa denger musik, nonton film, bahkan bermain game.
Head unit model seperti ini fasilitas setting suaranya sudah lengkap.
Selain itu juga tuner TV-nya sudah cukup baik.

Penjelasan perbedaan berbagai merk Head Unit :

*) Alpine / Clarion bagusnya untuk mendengarkan Audiophile atau pengemudi yang suka mendengarkan sound detail / quality. Bisa saja dipakai untuk mendengerkan musik yang kadang disebut berisik atau " jedang jedung", tapi mungkin feelnya kurang bagus jika digunakan untuk tujuan ini. Alpine dinamika suaranya lebih powerfull, suara terkesan lebih transparan dan detail, tetapi juga memiliki high frekuensi yang cenderung kaku.

*) Pioneer lebih condong di teknologi suara, cocoknya di SPL ( Sound Pressure Level ) atau yang suka "jedang jedung".
Untuk dua aliran ( SPL atau SQ ), merek ini cukup fleksibel karena lumayan cocok untuk SQ ( Sound Quality ) apalagi SPL. Pioneer dinamika suaranya terbatas, suara terkesan lembut dan terdengar lebih halus.

*) Sony, biasanya untuk orang yang lebih senang mendengar suara tengah & suara tinggi yg cukup powerfull.
Bagi fanatik Sony atau penikmat musik beraliran SQ, merek ini cukup diminati karena memang Sony lebih condong ke detail mid & high sementara low hanya sebatas peran pembantu saja.

*) JVC saya no comment, karena dari segi kualitas suara & fitur sepertinya biasa2 saja hanya mungkin menggunakan komponen yang bagus sehingga tahan lama ( tidak cepat rusak seperti merek2 china / taiwan). Hanya saja yang paling diacungi jempol untuk merek ini adalah ketahanan komponen - komponennya sehingga jarang komplen dari pengguna JVC ( kecuali rusaknya karena korslet atau kebanting).

Tapi sekali lagi, untuk perbandingan, maka digunakan Head Unit yang sekelas / 1 level, mengingat banyaknya tipe yang ada di pasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar