Senin, 09 November 2009

PENGUKURAN KUALITAS SINYAL PADA JARINGAN GSM

ABSTRAK
Jumlah pengguna yang semakin banyak bisa menjadi penyebab menurunnya kualitas layanan karena memungkinkan peningkatan interferensi sinyal. Hal ini membuat operator Global System for Mobile Communication (GSM) harus menjaga kinerja jaringan pada tingkat kualitas yang memuaskan pelanggan. Sistem pengawasan kualitas jaringan GSM bisa mempresentasikan kualitas jaringan sebuah operator jaringan GSM. Sistem ini akan membantu operator dalam menjaga kualitas jaringan. Penelitian ini memberikan solusi akan ketersediaan perangkat pengawasan kualitas jaringan GSM yang lengkap dan ekonomis.



Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat karena adanya kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat, mudah dan mobile (www.agilent.com, 2007).
Bertambahnya jenis layanan semakin menarik jumlah user yang semakin banyak. Banyaknya user bisa menjadi penyebab penurunan kualitas layanan karena adanya kemungkinan peningkatan interferensi sinyal. Operator Global System for Mobile Communication (GSM) harus menjaga kinerja jaringan pada tingkat kualitas yang memuaskan. Sistem drive-test yang baik untuk mengawasi dan mengukur kinerja akan membantu operator dalam menjaga kualitas jaringan.

Sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan bisa memberikan berbagai data, dari data
yang umum sampai data yang sangat detil. Parameter umum yang digunakan untuk menilai
kinerja jaringan antara lain daya (level) sinyal dan error rate atau kualitas suara (Krarup, 1998; Inline System, 2005; www.panuworld.net).
Perangkat yang menyediakan sistem pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM
telah banyak tersedia di pasaran sistem komunikasi bergerak. Harga yang mahal menyebabkan
terbatasnya informasi mengenai alat tersebut, khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa
(www.agilent.com, Radis et al, 2007).
Penelitian ini akan memberikan solusi alternatif atas ketersediaan perangkat pengawasan dan
pengukuran kinerja jaringan GSM yang lengkap dan ekonomis. Lengkap berarti bahwa data pengukuran dapat digabungkan dengan peta digital, sehingga kinerja jaringan dapat diidentifikasi berdasarkan lokasi penyebaran infrastruktur jaringan GSM.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan software untuk pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM yang handal dan ekonomis serta menampilkan data-data kinerja ini dalam
Geographical Information System (GIS).
Sedangkan manfaat penelitian ini adalah:
a. Menghasilkan alat untuk membantu mempersiapkan lulusan perguruan tinggi sebagai
calon-calon profesional di bidang komunikasi bergerak dengan pengetahuan dan pengalaman
praktis dalam melakukan pengawasan dan pengukuran kinerja jaringan GSM.
b. Dapat menjadi acuan untuk menghasilkan software yang lebih handal dan ekonomis.
c. Menambah wawasan bagi pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Elektro, mengenai optimasi
kinerja jaringan GSM di Yogyakarta.

Teori Traffic
Secara umum traffic dapat diartikan sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat
lain melalui jaringan telekomunikasi (Mufti et al, 2003). Besaran dari suatu traffic telekomunikasi diukur dengan satuan waktu, sedangkan nilai traffic dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal tersebut. Salah satu tujuan perhitungan traffic adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan (Network Performance) dan mutu pelayanan
jaringan telekomunikasi (Quality of Service).
Traffic terdiri dari 3 macam, yaitu : Offered Traffic (A), Carried Traffic (Y) dan Lost Traffic (R).
Offered Traffic adalah traffic yang ditawarkan, Carried Traffic adalah traffic yang mendapat saluran (trunk), sedangkan Lost Traffic adalah traffic yang tidak mendapat saluran.

Kualitas Sinyal
Unjuk kerja suatu sistem komunikasi tidak lepas dari pengaruh gangguan (noise)
(www.stttelkom.ac.id). Noise akan selalu ada di antara pemancar dan penerima suatu sistem
komunikasi. Dampak utama dari adanya noise adalah bit error (kesalahan bit) data yang diterima pada sisi penerima. Untuk sistem komunikasi digital, data sering disimbolkan dengan simbol 0 dan simbol 1. Bit error yang dimaksud adalah kesalahan data simbol 1 menjadi simbol 0 atau sebaliknya. Terjadinya bit error diukur dengan cara membandingkan data keluaran pada sisi penerima dengan data asli pada sisi pengirim. Ketepatan pengiriman sinyal informasi dengan adanya pengaruh noise dapat diukur dengan average probability of simbol error atau biasa disebut bit error rate (BER). Bit error rate didefinisikan sebagai besarnya kesalahan bit data (bits error) keluaran pada sisi penerima dibandingkan dengan total data yang dikirimkan pada sisi pengirim. BER berbanding terbalik dengan RXQUAL
(www.tems.com, 2005). Semakin tinggi nilai BER, maka semakin jelek pula RXQUAL.

Damar Widjaja1, Joseph Anthonyus2
1,2Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma
Kampus III, Paingan, Maguwoharjo, Depok, Sleman 55282
Telp. (0274)882027 ext. 2226, Faks. (0274) 886529
E-mail: 1damar@staff.usd.ac.id, 2joseph.anthonyus86@gmail.com

1 komentar: