Sabtu, 21 November 2009

Sistem kelistrikan pada audio mobil

Kelistrikan mobil merupakan salah satu penunjang kualitas suara yang akan dihasilkan sistem audio. Bahkan sistem ini menyedot daya paling besar ketimbang sistem penunjang lainnya yang ada di dalam mobil Pemasangan yang baik dan benar juga berfungsi mencegah adanya kebocoran arus.

Pernahkah Anda menghitung daya yang tersedot sistem tata suara mobil? Apakah konsumsi listrik yang dibutuhkan head unit berikut power amplifier bisa dipenuhi oleh aki dan alternator mobil Anda? Sebenarnya inilah pertanyaan pertama yang harus dijawab sebelum melakukan instalasi sebuah sistem audio. Walaupun kenyataannya Anda bisa menyerahkan tugas ini kepada pihak instalatur.

Mobil-mobil baru umumnya memiliki alternator dengan kapasitas minimum 70 Ah dan aki dengan kisaran 40 Ah sampai 55 Ah. Konfigurasi ini sebenarnya sudah cukup untuk menyuplai tenaga untuk head unit, prosesor suara, dan sebuah power amplifier sebagai penggerak sepasang speaker split dan sebuah subwoofer. Namun sejauh mana sistem tata suara ini menyedot daya dari sistem kelistrikan mobil?

Pada umumnya, sistem audio mobil yang berorentasi pada kualitas suara tidak perlu menghawatirkan konsumsi daya yang melebihi kapasitas alternator. Mobil-mobil baru saat ini sudah menggunakan alternator besar atau kapasitasnya di atas 70 Ampere. Bahkan mobil-mobil eropa memiliki kapasitas alternator minimum 100 Ampere.

Komponen - komponen kelistrikan :

1. Sekring
Pemasangan sekring harus diperhitungkan sesuai kebutuhan. Usahakan menempatkan sekring utama (main fuse) dengan panjang kabel tidak lebih dari 30-40 cm atau sedekat mungkin dari aki.

Sementara sekring distribusi bisa diletakkan dekat perangkat lainnya. Jika menggunakan capasitor bank, letakkan sekring distribusi setelah perangkat ini. Itupun hanya jika sistem menggunakan lebih dari 2 power amplifier.

2. Kabel power
Ukuran kabel yang digunakan tergantung dari daya yang dibutuhkan. Tentunya semakin besar diameter kabel, semakin murni pula daya yang mampu diantarkan oleh kabel tersebut. Satuan dimensi kabel yang digunakan adalah AWG. Semakin kecil nilai AWG atau tahanan sebuah kabel, semakin besar pula daya yang mampu dihantarkannya.

Umumnya instalatur menggunakan kabel antara 8-4 AWG. Hal ini juga disebabkan karena kebutuhan sound quality dengan 2 power amplifier cukup menggunakan kabel berukuran 4 AWG. Tentunya semakin kecil nilai AWG tentunya semakin mahal harganya, juga semakin sulit dicari.

“Mengganti kabel ground pada aki juga wajib hukumnya,” jelas Utanto Wibowo, instalatur Elixir di bilangan Pantai Indah Kapuk. Ia menjelaskan bahwa kabel minus bawaan mobil sudah dirancang untuk menanggung sekring bawaannya. Jadi saat melakukan instalasi sistem audio mobil yang membutuhkan daya yang lebih besar, tentu saja kabel ini juga harus diperbesar, walaupun grounding di belakang sudah bagus.

3. Capasitor bank
Alat ini berfungsi memberikan suplai daya listrik instan sesuai kebutuhan power amplifier. Kapasitor mampu melakukan charge maupun discharge dalam waktu sesaat. Besaran sebuah kapasitor dihitung dalam satuan Farad. Semakin baik sebuah kapasitor, semakin capat pula ia dapat melakukan tugasnya dengan penurunan tegangan maksimum 0,1 Volt.

Sayang saat ini sangat sulit mendapatkan kapasitor murni berukuran 1 Farad. Banyak kapasitor yang beredar hanya berkapasitas ½ bahkan ¼ dari angka ini. Kalaupun ada, harganya hampir mencapai Rp 3 juta. Dengan harga ini Anda sudah dapat membeli sebuah power amplifier, 1 set speaker, atau bahkan sebuah head unit yang cukup baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar