ABSTRAK
Penyebab ketidakseimbangan sistem distribusi tenaga listrik akan selalu muncul jika terdapat arus di netral trafo. Arus ini akan menyebankan terjadinya losses (rugi-rugi). Semakin besar ketidakseimbangan beban maka akan mengakibatkan semakin besar pula arus netral pada trafo dan losses yang mengalir ke tanah semakin besar pula.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah Negara yang sedang berkembang di berbagai aspek kehidupan . Untuk itu Negara ini dituntut untuk dapat menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung.Elemen penting dari menunjang berkembangnya suatu Negara adalah tersedianya tenaga listrik. Hal ini disebabkan karena tenaga listrik mudah untuk ditransportasikan dan dikonversikan ke dalam bentuk tenaga yang lain. Penyediaan tenaga listrik yang stabil dan kontinyu merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam menunjang perkembangan suatu Negara.
Dalam memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut, terjadi pembagian beban-beban yang pada awalnya
merata tetapi karena ketidakserempakan waktu penyalaan beban-beban tersebut maka menimbulkan
ketidakseimbangan beban yang berdampak pada penyediaan tenaga listrik. Ketidakseimbangan beban
antara tiap-tiap fasa (fasa R, fasa S, dan fasa T) inilah yang menyebabkan mengalirnya arus di netral trafo.
TEORI TRANSFORMATOR
Transformator merupakan suatu alat listrik yang mengubah tegangan arus bolak-balik dari satu tingkat
ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnetdan berdasarkan prinsip-prinsip induksi elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang
terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu: arus
listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arus bolak-balik maka jumlah garis
gaya magnet berubah-ubah. Akibatnya pada sisi primer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis
gaya magnet dari sisi primer yang jumlahnya berubah-ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul
induksi, akibatnya antara dua ujung terdapat beda tegangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data di atas, terlihat bahwa pada siang hari ketidakseimbangan beban pada trafo tiang semakin besar karena penggunaan beban listrik tidak merata.
Sesuai Tabel 2, semakin besar ketidakseimbangan beban pada trafo tiang maka arus netral yang mengalir ke tanah (IG) dan losses trafo tiang semakin
besar.
Salah satu cara mengatasi losses arus netral adalah dengan membuat sama ukuran kawat netral dan fasa.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Kadir, Distribusi dan Utilisasi Tenaga
Listrik, Jakarta: UI - Press, 2000.
[2] Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000), Jakarta: Badan Standarisasi Nasional,
2000.
[3] James J.Burke, Power Distribution Engineering–
Fundamentals And Applications, New York: Marcel Dekker Inc., 1994.
[4] Sudaryatno Sudirham, Dr., Pengaruh Ketidak-
seimbangan Arus Terhadap Susut Daya pada
Saluran, Bandung: ITB, Tim Pelaksana Kerja-
sama PLN-ITB, 1991.
[5] Sulasno, Ir., Teknik Tenaga Listrik, Semarang :
Satya Wacana, 1991.
[6] Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB,
1991.
[7] Abdul Kadir, Transformator, Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, 1989.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar